Dua Balita Tewas, Fakta Menyedihkan Terungkap
KEMATIAN dua balita di Embung Ngerengseng, Desa Aik Bukaq, Kecamatan Batukling, Lombok Tengah, Sabtu kemarin (25/9) menyisakan duka mendalam bagi kedua orang tuanya. Terutama bagi Zulkifli, 41, ayah kandung dua balita meninggal, M. Zainul Fadli (5) dan Alvian Mauliadi (4). Keputusan warga Langgalawe Daye, Desa Aiq Bukaq, Batukeling, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggajak dua anaknya bekerja, justru berakhir petaka. Dua anaknya ditemukan warga di areal lokasi kejadian tewas tenggelam di Embung Ngerengseng, Desa Aik Bukaq. “Kedua korban sempat dibawa ayah kandungnya ke Puskemas Pembantu Aik Bukaq, namun dinyatakan sudah meninggal dunia,†ujar Kapolsek Batukliang Iptu Sri Bagyo. Menurut Iptu Sri Bagyo, kejadian tragis itu bermula ketika korban ikut bekerja ayahnya Zulkifli di rumah Inaq Akil di Dusun Batu Ngerengseng, Desa Aik Bukaq. Mereka berangkat bekerja pukul 08.30 Wita. Setelah tiba di lokasi, Zulkifli langsung bekerja. Zulkifli sendiri kesehariannya adalah sebagai tukang. Karena bekerja, dua anaknya dibiarkan bermain tidak jauh dari lokasi ayahnya bekerja. Saat jam makan siang, Zulkifli beristirahat dan mengajak korban untuk makan siang. Tetapi, dua anaknya menolak dan ingin terus bermain. Selesai makan siang, bapak korban berencana pulang sebentar dan mencari anaknya. Tetapi, saat dicari-cari anaknya tidak ditemukan. Dia kemudian bertanya ke warga sekitar dan diberi tahu kalau anaknya bermain di Embung Ngerengseng. Bapak korban mencari dan melihat anaknya sudah berada di atas embung diangkat warga. “Setelah bapak korban memastikan bahwa itu anaknya kemudian membawa korban ke Pustu Aik Bukaq dan dinyatakan meninggal dunia,†kata Iptu Sri Bagyo. Menurut Iptu Sri Bagyo, korban ditemukan Nurman yang sedang melintas di jalan umum Dusun Batu Ngerengseng. Saat itu saksi Nurman melihat korban mengapung di pinggir embung. Nurman kemudian mengangkat korban ke atas embung dibantu warga yang lain. “Korban ditemukan berada di dasar embung,†paparnya. Iptu Sri Bagyo mengatakan, keluarga menolak dilakukan otopsi pada jenazah korban. Mereka menerima sebagai musibah dan memilih segera menguburkan kedua anaknya. (bbs/rl/jpnn/kbe)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: